Published on Saturday, 26 January
2013 16:19
Written by Aswan Hamonangan
Hits: 804
Transistor
Bipolar dinamakan demikian karena bekerja dengan 2 (bi) muatan yang berbeda
yaitu elektron sebagai pembawa muatan negatif dan hole sebagai pembawa muatan
positif. Ada satu jenis transistor lain yang dinamakan FET (Field Efect
Transistor). Berbeda dengan prinsip kerja transistor bipolar, transistor
FET bekerja bergantung dari satu pembawa muatan, apakah itu elektron atau hole.
Karena hanya bergantung pada satu pembawa muatan saja, transistor ini disebut
komponen unipolar.
Umumnya
untuk aplikasi linear, transistor bipolar lebih disukai, namun transistor
FET sering digunakan juga karena memiliki impedansi input (input impedance)
yang sangat besar. Terutama jika digunakan sebagai switch, FET lebih
baik karena resistansi dan disipasi dayanya yang kecil.
Ada dua
jenis transistor FET yaitu JFET (junction FET) dan MOSFET (metal-oxide
semiconductor FET). Pada
dasarnya kedua jenis transistor memiliki prinsip kerja yang sama, namun tetap
ada perbedaan yang mendasar pada struktur dan karakteristiknya.
TRANSISTOR
JFET
Gambar
dibawah menunjukkan struktur transistor JFET kanal n dan kanal p. Kanal n
dibuat dari bahan semikonduktor tipe n dan kanal p dibuat dari semikonduktor
tipe p. Ujung atas dinamakan Drain dan ujung bawah dinamakan Source.
Pada kedua sisi kiri dan kanan terdapat implant semikonduktor yang berbeda
tipe. Terminal kedua sisi implant ini terhubung satu dengan lainnya
secara internal dan dinamakan Gate.
Struktur JFET (a) kanal-n (b) kanal-p
Istilah field
efect (efek medan listrik) sendiri berasal dari prinsip kerja
transistor ini yang berkenaan dengan lapisan deplesi (depletion layer).
Lapisan ini terbentuk antara semikonduktor tipe n dan tipe p, karena
bergabungnya elektron dan hole di sekitar daerah perbatasan. Sama seperti medan
listrik, lapisan deplesi ini bisa membesar atau mengecil tergantung dari
tegangan antara gate dengan source. Pada gambar di atas, lapisan deplesi
ditunjukkan dengan warna kuning di sisi kiri dan kanan.
JFET kanal-n
Untuk
menjelaskan prinsip kerja transistor JFET lebih jauh akan ditinjau transistor JFET kanal-n. Drain dan Source
transistor ini dibuat dengan semikonduktor tipe n dan Gate dengan tipe p.
Gambar berikut menunjukkan bagaimana transistor ini di beri tegangan bias.
Tegangan bias antara gate dan source adalah tegangan reverse bias
atau disebut bias negatif. Tegangan bias negatif berarti tegangan gate lebih
negatif terhadap source. Perlu catatan, Kedua gate terhubung satu dengan
lainnya .
Lapisan deplesi jika gate-source biberi bias
negatif
Dari gambar
di atas, elektron yang mengalir dari source menuju drain harus melewati lapisan
deplesi. Di sini lapisan deplesi berfungsi semacan keran air. Banyaknya
elektron yang mengalir dari source menuju drain tergantung dari ketebalan
lapisan deplesi. Lapisan deplesi bisa menyempit, melebar atau membuka tergantung dari tegangan
gate terhadap source.
Jika gate
semakin negatif terhadap source, maka lapisan deplesi akan semakin menebal.
Lapisan deplesi bisa saja menutup seluruh kanal transistor bahkan dapat
menyentuh drain dan source. Ketika keadaan ini terjadi, tidak ada arus
yang dapat mengalir atau sangat kecil sekali. Jadi jika tegangan gate semakin
negatif terhadap source maka semakin kecil arus yang bisa melewati kanal drain
dan source.
Lapisan deplesi pada saat tegangan gate-source = 0
volt
Jika
misalnya tegangan gate dari nilai negatif perlahan-lahan dinaikkan sampai sama
dengan tegangan Source. Ternyata lapisan deplesi mengecil hingga sampai suatu
saat terdapat celah sempit. Arus elektron mulai mengalir melalui celah
sempit ini dan terjadilah konduksi Drain dan Source. Arus yang terjadi pada
keadaan ini adalah arus maksimum yang dapat mengalir berapapun tegangan drain
terhadap source. Hal ini karena celah lapisan deplesi sudah maksimum tidak bisa
lebih lebar lagi. Tegangan gate tidak bisa dinaikkan menjadi positif, karena
kalau nilainya positif maka gate-source tidak lain hanya sebagai
dioda.
Karena
tegangan bias yang negatif, maka arus gate yang disebut IG
akan sangat kecil sekali. Dapat dimengerti resistansi input (input
impedance) gate akan sangat besar. Impedansi input transistor FET
umumnya bisa mencapai satuan MOhm. Sebuah transistor JFET diketahui arus gate 2
nA pada saat tegangan reverse gate 4 V, maka dari hukum Ohm dapat
dihitung resistansi input transistor ini adalah :
Rin
= 4V/2nA = 2000 Mohm
Simbol JFET
Untuk
mengambarkan JFET pada skema rangkaian elektronika,
Simbol komponen (a)JFET-n (b)JFET-p
Karena
struktur yang sama, terminal drain dan source untuk aplikasi frekuensi rendah
dapat dibolak balik. Namun biasanya tidak demikian untuk aplikasi frekuensi
tinggi. Umumnya JFET untuk aplikasi frekuensi tinggi memperhitungkan
kapasitansi bahan antara gate dengan drain dan juga antara gate dengan source.
Dalam pembuatan JFET, umumnya ada perbedaan kapasitansi gate terhadap drain dan
antara gate dengan source.
JFET kanal-p
Transistor
JFET kanal-p memiliki prinsip yang sama dengan JFET kanal-n, hanya saja kanal
yang digunakan adalah semikonduktor tipe p. Dengan demikian polaritas tegangan
dan arah arus berlawanan jika dibandingkan dengan transistor JFET kanal-n.
Simbol rangkaian untuk tipe p juga sama, hanya saja dengan arah panah yang
berbeda.
Kurva Drain
Gambar berikut
adalah bagaimana transitor JFET diberi bias. Kali ini digambar dengan
menggunakan simbol JFET. Gambar (a) adalah jika diberi bias negatif dan gambar
(b) jika gate dan source dihubung singkat.
Tegangan bias transistor JFET-n
Jika gate
dan source dihubung singkat, maka akan diperoleh arus drain maksimum. Ingat
jika VGS=0 lapisan deplesi kiri dan kanan pada posisi yang
hampir membuka. Perhatikan contoh kurva drain pada gambar berikut, yang
menunjukkan karakteristik arus drain ID dan tegangan drain-source
VDS. Terlihat arus drain ID tetap (konstan) setelah VDS
melewati suatu besar tegangan tertentu yang disebut Vp.
Pada keadaan
ini (VGS=0) celah lapisan deplesi hampir bersingungan dan
sedikit membuka. Arus ID bisa konstan karena celah deplesi yang
sempit itu mencegah aliran arus ID yang lebih besar. Perumpamaannya
sama seperti selang air plastik yang ditekan dengan jari, air yang mengalir
juga tidak bisa lebih banyak lagi. Dari sinilah dibuat istilah pinchoff
voltage (tegangan jepit) dengan simbol Vp. Arus ID
maksimum ini di sebut IDSS yang berarti arus drain-source
jika gate dihubung singkat (shorted gate). Ini adalah arus maksimum yang
bisa dihasilkan oleh suatu transistor JFET dan karakteristik IDSS
ini tercantum di datasheet.
JFET berlaku
sebagai sumber arus konstan sampai pada tengangan tertentu yang disebut VDS(max).
Tegangan maksimum ini disebut breakdown voltage dimana
arus tiba-tiba menjadi tidak terhingga. Tentu transistor tidaklah
dimaksudkan untuk bekerja sampai daerah breakdown. Daerah antara VP
dan VDS(max) disebut daerah active (active region). Sedangkan
0 volt sampai tegangan Vp disebut daerah Ohmic (Ohmic region).
Daerah Ohmic
Pada
tegangan VDS antara 0 volt sampai tegangan pinchoff VP=4
volt, arus ID menaik dengan kemiringan yang tetap. Daerah ini
disebut daerah Ohmic. Tentu sudah maklum bahwa daerah Ohmic ini tidak lain
adalah resistansi drain-source dan termasuk celah kanal diantara lapisan
deplesi. Ketika bekerja pada daerah ohmic, JFET berlaku seperti resistor dan
dapat diketahui besar resistansinya adalah :
RDS
= Vp/IDSS
RDS
disebut ohmic resistance, sebagai contoh di dataseet diketahui VP
= 4V dan IDSS = 10 mA, maka dapat diketahui :
RDS
= 4V/10mA = 400 Ohm
Tegangan cutoff
gate
Dari contoh
kurva drain di atas terlihat beberapa garis-garis kurva untuk
beberapa tegangan VGS yang berbeda. Pertama adalah kurva
paling atas dimana IDSS=10 mA dan kondisi ini tercapai jika VGS=0
dan perhatikan juga tegangan pinchoff VP=4V. Kemudian kurva
berikutnya adalah VGS = -1V lalu VGS=-2V dan seterusnya.
Jika VGS semakin kecil terlihat arus ID juga semakin
kecil.
Perhatikan
kurva yang paling bawah dimana VGS=-4V. Pada kurva ternyata arus ID
sangat kecil sekali dan hampir nol. Tegangan ini dinamakan tegangan cutoff
gate-source (gate source cutoff voltage) yang ditulis sebagai VGS(off).
Pada saat ini lapisan deplesi sudah bersingungan satu sama lain, sehingga arus
yang bisa melewati kecil sekali atau hampir nol.
Bukan suatu
kebetulan bahwa kenyataannya bahwa VGS(off)=-4V dan VP=4V.
Ternyata memang pada saat demikian lapisan deplesi bersentuhan atau hampir
bersentuhan.
Maka di
datasheet biasanya hanya ada satu besaran yang tertera VGS(off) atau
VP. Oleh karena sudah diketahui hubungan persamaan :
VGS(off)
= -VP
Pabrikasi
JFET
Kalau
sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana struktur JFET secara teoritis, maka
gambar berikut adalah bagaimana sebenarnya transistor JFET-n
dibuat.
Struktur penampang JFET-n
Transistor
JFET-n dibuat di atas satu lempengan semikonduktor tipe-p sebagai subtrat (subtrate)
atau dasar (base). Untuk membuat kanal n, di atas subtrat di-implant
semikonduktor tipe n yaitu dengan memberikan doping elektron. Kanal-n ini akan
menjadi drain dan source. Kemudian di atas kanal-n dibuat implant tipe-p,
caranya adalah dengan memberi doping p (hole). Implant tipe p ini yang
menjadi gate. Gate dan subtrat disambungkan secara internal.
TRANSISTOR
MOSFET
Mirip
seperti JFET, transistor MOSFET (Metal oxide FET) memiliki drain,
source dan gate. Namun perbedaannya gate terisolasi oleh suatu bahan oksida.
Gate sendiri terbuat dari bahan metal seperti aluminium. Oleh karena
itulah transistor ini dinamakan metal-oxide. Karena gate yang
terisolasi, sering jenis transistor ini disebut juga IGFET yaitu insulated-gate
FET.
Ada dua
jenis MOSFET, yang pertama jenis depletion-mode dan yang kedua
jenis enhancement-mode. Jenis MOSFET yang kedua adalah
komponen utama dari gerbang logika dalam bentuk IC (integrated circuit),
uC (micro controller) dan uP (micro processor) yang tidak lain
adalah komponen utama dari komputer modern saat ini.
MOSFET
Depletion-mode
Gambar
berikut menunjukkan struktur dari transistor jenis ini. Pada sebuah kanal
semikonduktor tipe n terdapat semikonduktor tipe p dengan menyisakan sedikit
celah. Dengan demikian diharapkan elektron akan mengalir dari source menuju
drain melalui celah sempit ini. Gate terbuat dari metal (seperti aluminium) dan
terisolasi oleh bahan oksida tipis SiO2 yang tidak lain
adalah kaca.
struktur MOSFET depletion-mode
Semikonduktor
tipe p di sini disebut subtrat p dan biasanya dihubung singkat dengan source.
Ingat seperti pada transistor JFET lapisan deplesi mulai membuka jika VGS
= 0.
Dengan
menghubung singkat subtrat p dengan source diharapkan ketebalan
lapisan deplesi yang terbentuk antara subtrat dengan kanal adalah maksimum.
Sehingga ketebalan lapisan deplesi selanjutnya hanya akan ditentukan oleh
tegangan gate terhadap source. Pada gambar, lapisan deplesi yang dimaksud
ditunjukkan pada daerah yang berwarna kuning.
Semakin
negatif tegangan gate terhadap source, akan semakin kecil arus drain yang
bisa lewat atau bahkan menjadi 0 pada tegangan negatif tertentu. Karena lapisan
deplesi telah menutup kanal. Selanjutnya jika tegangan gate dinaikkan sama
dengan tegangan source, arus akan mengalir. Karena lapisan deplesi muali
membuka. Sampai di sini prinsip kerja transistor MOSFET depletion-mode
tidak berbeda dengan transistor JFET.
Karena gate
yang terisolasi, tegangan kerja VGS boleh positif. Jika VGS
semakin positif, arus elektron yang mengalir dapat semakin besar. Di sini letak
perbedaannya dengan JFET, transistor MOSFET depletion-mode bisa bekerja
sampai tegangan gate positif.
Pabrikasi
MOSFET depletion-mode
Penampang D-MOSFET (depletion-mode)
Struktur ini
adalah penampang MOSFET depletion-mode yang dibuat di atas sebuah
lempengan semikonduktor tipe p. Implant semikonduktor tipe n dibuat sedemikian
rupa sehingga terdapat celah kanal tipe n. Kanal ini menghubungkan drain dengan
source dan tepat berada di bawah gate. Gate terbuat dari metal aluminium yang
diisolasi dengan lapisan SiO2 (kaca). Dalam beberapa buku,
transistor MOSFET depletion-mode disebut juga dengan nama D-MOSFET.
Kurva drain
MOSFET depeletion mode
Analisa
kurva drain dilakukan dengan mencoba beberapa tegangan gate VGS
konstan, lalu dibuat grafik hubungan antara arus drain ID terhadap
tegangan VDS.
Kurva drain transistor MOSFET depletion-mode
Dari kurva
ini terlihat jelas bahwa transistor MOSFET depletion-mode dapat bekerja
(ON) mulai dari tegangan VGS negatif sampai positif. Terdapat
dua daerah kerja, yang pertama adalah daerah ohmic dimana resistansi
drain-source adalah fungsi dari :
RDS(on)
= VDS/IDS
Jika
tegangan VGS tetap dan VDS terus dinaikkan, transistor
selanjutnya akan berada pada daerah saturasi. Jika keadaan ini tercapai,
arus IDS adalah konstan. Tentu saja ada tegangan VGS(max),
yang diperbolehkan. Karena jika lebih dari tegangan ini akan dapat merusak
isolasi gate yang tipis alias merusak transistor itu sendiri.
MOSFET
Enhancement-mode
Jenis
transistor MOSFET yang kedua adalah MOSFET enhancement-mode. Transistor
ini adalah evolusi jenius berikutnya setelah penemuan MOSFET depletion-mode.
Gate terbuat dari metal aluminium dan terisolasi oleh lapisan SiO2 sama
seperti transistor MOSFET depletion-mode. Perbedaan struktur yang
mendasar adalah, subtrat pada transistor MOSFET enhancement-mode
sekarang dibuat sampai menyentuh gate, seperti terlihat pada gambar
beritu ini. Lalu bagaimana elektron dapat mengalir ?.
Struktur MOSFET enhancement-mode
Gambar atas
ini adalah transistor MOSFET enhancement mode kanal n. Jika tegangan
gate VGS dibuat negatif, tentu saja arus elektron tidak dapat
mengalir. Juga ketika VGS=0 ternyata arus belum juga bisa mengalir,
karena tidak ada lapisan deplesi maupun celah yang bisa dialiri
elektron. Satu-satunya jalan adalah dengan memberi tegangan VGS
positif. Karena subtrat terhubung dengan source, maka jika tegangan gate
positif berarti tegangan gate terhadap subtrat juga positif.
Tegangan
positif ini akan menyebabkan elektron tertarik ke arah subtrat p.
Elektron-elektron akan bergabung dengan hole yang ada pada subtrat p. Karena
potensial gate lebih positif, maka elektron terlebih dahulu tertarik dan
menumpuk di sisi subtrat yang berbatasan dengan gate. Elektron akan terus
menumpuk dan tidak dapat mengalir menuju gate karena terisolasi oleh
bahan insulator SiO2 (kaca).
Jika
tegangan gate cukup positif, maka tumpukan elektron akan menyebabkan
terbentuknya semacam lapisan n yang negatif dan seketika itulah arus
drain dan source dapat mengalir. Lapisan yang terbentuk ini disebut dengan
istilah inversion layer. Kira-kira terjemahannya adalah lapisan
dengan tipe yang berbalikan. Di sini karena subtratnya tipe p, maka lapisan inversion
yang terbentuk adalah bermuatan negatif atau tipe n.
Tentu ada
tegangan minimum dimana lapisan inversion n mulai terbentuk. Tegangan
minimun ini disebut tegangan threshold VGS(th).
Tegangan VGS(th) oleh pabrik pembuat tertera di dalam datasheet.
Di sini
letak perbedaan utama prinsip kerja transitor MOSFET enhancement-mode
dibandingkan dengan JFET. Jika pada tegangan VGS = 0 ,
transistor JFET sudah bekerja atau ON, maka transistor MOSFET enhancement-mode
masih OFF. Dikatakan bahwa JFET adalah komponen normally ON dan MOSFET
adalah komponen normally OFF.
Pabrikasi
MOSFET enhancement-mode
Transistor
MOSFET enhacement mode dalam beberapa literatur disebut juga dengan nama
E-MOSFET.

Penampang E-MOSFET (enhancement-mode)
Gambar
diatas adalah bagaimana transistor MOSFET enhancement-mode dibuat. Sama
seperti MOSFET depletion-mode, tetapi perbedaannya disini tidak ada
kanal yang menghubungkan drain dengan source. Kanal n akan terbentuk (enhanced)
dengan memberi tegangan VGS diatas tegangan threshold
tertentu. Inilah struktur transistor yang paling banyak di terapkan dalam IC
digital.
Kurva Drain
MOSFET enhacement-mode
Mirip
seperti kurva D-MOSFET, kurva drain transistor E-MOSFET adalah seperti yang
ditunjukkan pada gambar berikut. Namun di sini VGS semua bernilai
positif. Garis kurva paling bawah adalah garis kurva dimana transistor mulai
ON. Tegangan VGS pada garis kurva ini disebut tegangan threshold VGS(th).
Kurva drain E-MOSFET
Karena
transistor MOSFET umumnya digunakan sebagai saklar (switch),
parameter yang penting pada transistor E-MOSFET adalah resistansi drain-source.
Biasanya yang tercantum pada datasheet adalah resistansi pada saat transistor
ON. Resistansi ini dinamakan RDS(on). Besar resistansi bervariasi
mulai dari 0.3 Ohm sampai puluhan Ohm. Untuk aplikasi power switching,
semakin kecil resistansi RDS(on) maka semakin baik transistor
tersebut. Karena akan memperkecil rugi-rugi disipasi daya dalam bentuk panas.
Juga penting diketahui parameter arus drain maksimum ID(max) dan
disipasi daya maksimum PD(max).
Simbol
transistor MOSFET
Garis
putus-putus pada simbol transistor MOSFET menunjukkan struktur transistor yang
terdiri drain, source dan subtrat serta gate yang terisolasi. Arah panah pada
subtrat menunjukkan type lapisan yang terbentuk pada subtrat ketika transistor
ON sekaligus menunjukkan type kanal transistor tersebut.
Simbol MOSFET, (a) kanal-n (b) kanal-p
Kedua simbol
di atas dapat digunakan untuk mengambarkan D-MOSFET maupun E-MOSFET.
NMOS dan
PMOS
Transistor
MOSFET dalam berbagai referensi disingkat dengan nama transistor MOS.
Dua jenis tipe n atau p dibedakan dengan nama NMOS dan PMOS.
Simbol untuk menggambarkan MOS tipe depletion-mode dibedakan dengan tipe
enhancement-mode. Pembedaan ini perlu untuk rangkaian-rangkaian rumit yang
terdiri dari kedua jenis transistor tersebut.
Simbol transistor (a)NMOS (b)PMOS tipe depletion mode
Simbol transistor (a)NMOS (b)PMOS tipe enhancement
mode
Transistor
MOS adalah tipe transistor yang paling banyak dipakai untuk membuat rangkaian
gerbang logika. Ratusan bahkan ribuan gerbang logika dirangkai di
dalam sebuah IC (integrated circuit) menjadi komponen yang canggih
seperti mikrokontroler dan mikroposesor. Contoh gerbang logika yang paling
dasar adalah sebuah inverter.
Gerbang NOT Inverter MOS
Gerbang
inverter MOS di atas terdiri dari 2 buah transistor Q1 dan Q2. Transistor Q1
adalah transistor NMOS depletion-mode yang pada rangkaian ini berlaku sebagai
beban RL untuk transistor Q2. Seperti yang sudah dimaklumi, beban RL
ini tidak lain adalah resistansi RDS(on) dari transistor Q1.
Transistor Q2 adalah transistor NMOS enhancement-mode. Di
sini transistor Q2 berfungsi sebagai saklar (switch) yang bisa membuka
atau menutup (ON/OFF). Transistor ON atau OFF tergantung dari tegangan
input.
Jika
tegangan input A = 0 volt (logik 0), maka saklar Q2 membuka dan tegangan output
Y = VDD (logik 1). Dan sebaliknya jika input A = VDD
(logik 1) maka saklar menutup dan tegangan output Y = 0 volt (logik 0).
Inverter ini tidak lain adalah gerbang NOT, dimana keadaan output adalah
kebalikan dari input.
Gerbang
dasar lainnya dalah seperti gerbang NAND dan NOR. Contoh diagram
berikut adalah gerbang NAND dan NOR yang memiliki dua input A dan B.
Gerbang NAND transistor MOS
Gerbang NOR transistor MOS
Bagaimana
caranya membuat gerbang AND dan OR. Tentu saja bisa dengan menambahkan sebuah
inverter di depan gerbang NAND dan NOR.
Transistor CMOS
CMOS adalah evolusi dari komponen
digital yang paling banyak digunakan karena memiliki karakteristik konsumsi
daya yang sangat kecil. CMOS adalah singkatan dari Complementary
MOS, yang strukturnya terdiri dari dua jenis transistor PMOS dan NMOS.
Keduanya adalah transistor MOS tipe enhacement-mode.
Inverter
gerbang NOT dengan struktur CMOS adalah seperti gambar yang berikut ini.
Beban RL yang sebelumnya menggunakan transistor NMOS tipe
depletion-mode, digantikan oleh transistor PMOS enhancement-mode.
Gerbang NOT inverter CMOS
Namun disini
Q1 bukan sebagai beban, tetapi kedua transistor berfungsi sebagai complementrary
switch yang bekerja bergantian. Jika input 0 (low) maka
transistor Q1 menutup dan sebaliknya Q2 membuka, sehingga keluaran tersambung
ke VDD (high). Sebaliknya jika input 1 (high) maka transistor Q1
akan membuka dan Q2 menutup, sehingga keluaran terhubung dengan ground 0 volt (low).
Penutup
Transistor
FET termasuk perangkat yang disebut voltage-controlled device yang mana
tegangan masukan (input) mengatur arus keluaran (output). Pada transistor FET, besar tegangan
gate-source (VGS) menentukan jumlah arus yang dapat mengalir antara
drain dan source.
Transistor
MOSFET yang dikenal dengan sebutan transistor MOS umumnya gampang rusak. Ada
kalanya karena tegangan gate yang melebihi tegangan VGS(max).
Karena lapisan oksida yang amat tipis, transistor MOS rentan terhadap
tegangan statik (static voltage) yang bisa mencapai ribuan volt.
Untuk itulah biasanya MOS dalam bentuk transistor maupun IC selalu dikemas
menggunakan anti static.Terminal atau kaki-kakinya di hubung singkat
untuk menghindari tegangan statik ini. Transistor MOS yang mahal karena RDS(on)
yang kecil, biasanya dilengkapi dengan zener didalamnya. Zener diantara gate
dan source ini berfungsi sebagai proteksi tegangan yang berlebih. Walapun zener
ini sebenarnya akan menurunkan impedansi input gate, namun cukup seimbang
antara performance dan harganya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar